Menghadapi Resesi: Peluang Usaha yang Belum Banyak Pesaing

Resesi global sedang menjadi perhatian banyak pihak. PHK terjadi di berbagai sektor, daya beli menurun, dan harga kebutuhan pokok naik. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 4,95%, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,05% (Badan Pusat Statistik, 2024). Kondisi ini membuat masyarakat kelas menengah mulai mencari alternatif penghasilan tambahan yang lebih stabil. Salah satu pilihan yang mulai banyak dilirik adalah memulai usaha sendiri. Tapi di tengah daya beli yang menurun, banyak orang jadi lebih selektif: mereka memilih peluang usaha yang belum banyak pesaing agar bisa tetap untung walau dalam keadaan resesi.

Viral Belum Tentu Stabil, Waspadai Risiko Usaha yang Padat Pesaing

Banyak orang tergiur untuk membuka usaha di sektor yang sedang naik daun—seperti kuliner kekinian, thrift shop, atau produk skincare rumahan. Sekilas memang terlihat menjanjikan karena ramai peminat. Tapi di balik itu, sektor-sektor ini kerap dihiasi dengan persaingan ketat dan margin keuntungan yang terus tergerus. Apalagi dalam masa resesi, hanya segelintir pemain yang bisa bertahan. Sisanya berisiko rugi karena harus menekan harga demi menarik pelanggan.

Apotek: Usaha dengan Kebutuhan Stabil dan Minim Kompetitor

Berbeda dengan bisnis musiman, apotek termasuk dalam kategori usaha yang menawarkan kebutuhan primer. Obat-obatan dan layanan kesehatan adalah hal esensial yang tetap dibutuhkan masyarakat dalam kondisi apa pun, termasuk saat ekonomi melambat. Menariknya, apotek termasuk peluang usaha yang belum banyak pesaing. Mengapa? Karena banyak orang mengira hanya apoteker yang bisa membuka apotek.

Faktanya, regulasi dan persyaratan yang ketat memang membuat banyak orang mundur sebelum mencoba. Tapi justru karena itulah, kompetisi di sektor ini tidak sepadat bisnis lain. Menurut data Data Indonesia (2023), jumlah apotek di Indonesia pada 2023 tercatat sekitar 33.000 unit, Angka ini relatif kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Beberapa daerah bahkan masih kekurangan fasilitas kesehatan, termasuk apotek (Data Indonesia, 2023). Ini adalah celah pasar yang besar bagi siapa saja yang ingin memulai usaha di bidang ini.

Bisnis Minim Pesaing Lebih Tahan Krisis

Usaha dengan kompetitor rendah punya banyak keunggulan: harga bisa lebih stabil, pelanggan cenderung loyal, dan Anda punya ruang untuk menjaga kualitas layanan tanpa terjebak perang harga. Dalam kondisi resesi, ini jadi strategi bertahan yang efektif. Tidak perlu berebut perhatian konsumen dengan diskon besar-besaran—cukup bangun kepercayaan dan pelayanan yang konsisten.

Punya Apotek Tanpa Harus Jadi Apoteker? Bisa!

Memang, mendirikan apotek tidak semudah membuka kedai kopi. Ada izin yang harus diurus dan tenaga ahli yang harus direkrut. Namun, kini Anda tidak harus menjalani semua itu sendiri. Pasfarma hadir untuk membantu Anda yang ingin terjun ke bisnis apotek tanpa harus punya latar belakang farmasi.

Melalui program kemitraan, Pasfarma akan membantu mulai dari proses perizinan, penyediaan stok obat, rekrutmen tenaga kerja, hingga pelatihan staf. Bahkan, Anda tidak perlu mengurus operasional harian karena semua sudah difasilitasi oleh tim berpengalaman. Anda cukup fokus pada strategi bisnis dan menikmati potensi keuntungan dari usaha apotek yang sudah berjalan

Jangan Tunggu Terlambat, Mulailah Lebih Awal

Jika Anda menunggu pasar terlalu ramai, bisa jadi kesempatan terbaik sudah lewat. Saat ini, masih banyak daerah yang belum memiliki apotek dengan pelayanan optimal. Memulai lebih awal memberi Anda keunggulan sebagai pelopor di wilayah tersebut. Dengan dukungan yang tepat, apotek bisa menjadi peluang usaha yang belum banyak pesaing dan menawarkan potensi keuntungan jangka panjang yang stabil.

Saatnya Bertindak, Bukan Menunggu

Di tengah resesi, memilih usaha yang tahan krisis dan tetap relevan adalah kunci. Apotek adalah salah satu dari sedikit sektor yang memiliki keunggulan tersebut. Dan melalui Pasfarma, Anda bisa memulai dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih aman.

Jika Anda sedang mempertimbangkan langkah strategis untuk masa depan keuangan Anda, inilah waktu yang tepat untuk menjajaki kemitraan apotek bersama Pasfarma. Sementara orang lain masih menimbang-nimbang, Anda bisa jadi yang lebih dulu memimpin.

Referensi :

  1. Badan Pusat Statistik. (2024). Ekonomi Indonesia Triwulan III-2024 Tumbuh 1,50 Persen (Q-to-Q). https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/11/05/2382/ekonomi-indonesia-triwulan-iii-2024-tumbuh-1-50-persen–q-to-q-.html
  2. Data Indonesia. (2023). Jumlah Apotek dan Distributor Alat Kesehatan di Indonesia serta Sebarannya. https://dataindonesia.id/kesehatan/detail/data-jumlah-apotek-hingga-distributor-alat-kesehatan-di-indonesia-serta-sebarannya-pada-2023

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *